BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perubahan rata-rata curah hujan sangat penting untuk mengevaluasi bagaiman iklim yang bervariasi dan berubah menurut aliran waktunya. Curah hujan sangat berpengaruh berbagai kegiatan seperti ekonomi, pertanian, penerbanagan dan sebagainya.
Penting pembahasan perubahan rata-rata curah hujan menyangkut seluruh wilayah Indonesia perlu dikaji perdefinisi, misal perwilayah, perjenis lokasi, perjenis permukaan, pertipe curah hujan dan lain sebagainya.
Daerah khusus ibukota (DKI) Jakarta adalah salah satu wilayah yang sangat rentan terhadap perubahan curah hujan yang berimplikasi pada kejadian banjir di DKI Jakarta yang hampir setiap tahun terjadi. Berubahnya rata-rata curah hujan selama 30 tahun dapat mengubah standar normal di wilayah Jakarta.
Oleh karena itu perlu adanya uji perubahan rata-rata curah hujan. Dibahas dalam laporan ini adalah pembahasan perubahan rata- rata curah hujan di Jakarta.
Data yang digunakan adalah data curah hujan data hujan bulanan stasiun Jakarta obs (1901- 2006). Curah hujan kemudian dikelompokkan berdasarkan rata-rata 30 tahun.
1.2 TUJUAN
1. Melakukan uji perubahan rata-rata curah hujan dengan Uji-t
2. Menganalisis perubahan curah hujan pada periode musim kemarau dan musim penghujan
di jakarta.
di jakarta.
BAB II
UJI PERUBAHAN RATA-RATA CURAH HUJAN
Menguji perubahan rata- rata curah hujan di Jakarta mengunanakan data hujan bulan Jakarta dari data Obs dari tahun 1901 sampai dengan tahun 2006. Adapun tahap pengolahan data sebagai berikut:
1. Menentukan periode normal
Dari data 105 tahun akan dibagi menjadi emapat periode, diambilnya lama setiap periode 30 tahun digunakan periode standar normal, digunakan data curah hujan 30 tahunan, untuk periode I (1901- 1930), periode II (1931-1960), periode III (1961- 1990), periode IV (1991-2006).
2. Menentukan rata- rata curah hujan di jakarta selama 30 tahun untuk setia periode, digunakan rumus sebagai berikut :
Xr = Nilai rata-rata,
Xi = Data pada periode ke-i,
n = Banyaknya data
|
3. Uji perubahan rata- rata
Uji perubahan rata- rata curah hujan Menggunakan metode uji t-student, metode uji t-student, rumusnya :
І t-hitung І
Keterangan :
= Rata-rata periode pertanma (sebelumnya)
= Rata-rata periode kedua (yang akan diuji)
= Jumlah pengamatan data periode pertama
= Jumlah pengamatan data periode kedua
= Simpangan baku periode pertama
= Simpangan baku periode kedua
4. Menentukan t-tabel = t ( α , N1 + N2 - 2 )
α = Taraf signifikansi
Pada selang kepercayaan 95% untuk periode standar normal (30 tahun), berdasarkan tabel sebaran t-student, diperoleh nilai :
t-tabel = t ( 0,05 ; 58 ) = 1,6723
Pada selang kepercayaan 95% untuk periode ke 5 (16 tahun) dan standar normal (30 tahun), berdasarkan tabel sebaran t-student, diperoleh nilai :
t-tabel = t ( 0,05 ; 44 ) = 1,6820
5. Analisis uji-t :
Jika :
t-hitung > t-tabel, maka “ada perubahan rata rata”hipotesis ditolak.
t-hitung < t-tabel, maka “tidak ada perubahan rata rata” hipotesis diterima.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 HASIL
Hasil uji-t yang dilakukan didapat hasil sebagai berikut :
A. Rata- rata hujan 3 bulanana ( DJF)
Table 1. Nilai statistic rata- rata hujan 3 bulanan
Periode Ke-
|
Parameter Statistik
| ||
X
|
SD
|
N
| |
II
|
769
|
221
|
30
|
III
|
776
|
246
|
30
|
IV
|
921
|
237
|
30
|
V
|
827
|
253
|
16
|
Table 2. Hasil Uji rata- rata hujan 3 bulanan
Periode Uji
|
t-hitung
|
Terhadap t-tabel
|
Hipotesa
|
II Thd I
|
0,1120
|
Lbh kecil
|
Tolak
|
III Thd II
|
2,2970
|
Lbh besar
|
Terima
|
VI Thd III
|
1,2311
|
Lbh kecil
|
Tolak
|
B. Rata-rata hujan Periode Musim Kemarau
Table 3. Nilai Statistic Curah Hujan Periode Musim Kemarau
Periode Ke-
|
Parameter Statistik
| ||
X
|
SD
|
N
| |
I
|
798
|
245
|
30
|
II
|
751
|
186
|
30
|
III
|
726
|
198
|
30
|
VI
|
714
|
278
|
16
|
Table 4. Hasil Uji Curah Hujan Periode Musim Kemarau
Periode Uji
|
t-hitung
|
Terhadap
t-tabel
|
Hipotesa
|
II Thd I
|
0,8277
|
Lbh kecil
|
Tolak
|
III Thd II
|
0,4959
|
Lbh kecil
|
Tolak
|
IV Thd III
|
0,1705
|
Lbh kecil
|
Tolak
|
B. Rata-rata hujan Periode Musim Hujan :
Table 5. Nilai Statistik Rata- Rata Hujan Periode Musim Hujan
Periode Ke-
|
Parameter Statistik
| ||
X
|
SD
|
N
| |
I
|
968
|
254
|
30
|
II
|
975
|
242
|
30
|
III
|
1161
|
274
|
30
|
VI
|
1015
|
291
|
16
|
Table 6. Nilai Uji Rata- Rata Hujan Periode Musim Hujan
Periode Uji
|
t-hitung
|
Terhadap
t-tabel
|
Hipotesa
|
II Thd I
|
0,1170
|
Lbh kecil
|
Tolak
|
III Thd II
|
2,7370
|
Lbh besar
|
Terima
|
VI Thd III
|
1,6465
|
Lbh kecil
|
Tolak
|
1.2 PEMBAHASAN
Hasil uji-t yang dilakukan pada rata- rata hujan tiga bulanan ( desember, Januari, Februari) terlihat bahwa periode II terhadap periode I hipotesis ditolak artinya pada periode yang diuji terhadap periode sebelumnya tidak mengalami perubahan, sedangkan pada periode 1961- 1990 (Periode III) terhadap periode 1931 -1960 (Periode II) hipotesis diterima artinya pada periode tersebut di Jakarta mengalami perubahan rata-rata curah hujan periode III terhadap periode II yaitu kenaikan rata- rata curah hujan di Jakarta. Hal ini dapat dikaitkan dengan fenomena Indian Ocean Dipole ( dipole Mode), menyebabkan Pulau Sumatra, Pulau Jawa ( kecuali Jawa Tengah) dan Sulawesi, Maluku, Halmahera pada umumnya bertambah. yang dimana pada saat indeksnya negatif wilayah Pulau Sumatra, Jawa (Indonesia Bagian Barat) bertekanan rendah sehingga menimbulkan konvergensi dan karena masa udara yang dibawa lembab sehingga menghasilkan curah hujan yang tinggi. Periode IV terhadap periode III hipotesis diterima artinya periode uji terhadap tehadap periode sebelumnya tidak mengalami perubahan.
Analisis uji perubahan rata-rata curah hujan periode musim kemarau untuk periode I (1901- 1930), periode II (1931-1960), periode III (1961- 1990), periode IV (1991-2006). Hasil uji t hipotesis ditolak artinya rata- rata curah hujan pada musim kemarau di wilayah Jakarta tidak menunjukkan perubahan sehingga standar normal rata- rata curah hujan di Jakarta tidak mengalami perubahan selama 30 tahun terakhir dengan 30 tahun sebelumnya.
Analisis uji perubahan rata-rata curah hujan periode musim hujan untuk Curah hujan di wilayah Jakarta pada periode 1961 -1990 terhadap 1931- 1960 mengalami perubahan. Ini berarti Curah hujan pada periode 1960-1990 mengalami peubahan dibanding periode 30 tahun sebelumnya. Di dalam periode tersebut curah hujan di Jakarta meningkat dikarenakan fenomena dipole mode. Dipole mode merupakan fenomena interaksi laut-atmosfer di samudra Hindia yang dihitung berdasarakan perbedaan nilai ( selisih ) antara suhu muka laut perairan timur afrika dengan muka laut di barat Sumatra. Dimana pada periode 1961 – 1910 terjadi dipole mode negative menyebabkan curah hujan di Jakarta (Indonesia bagian barat) meningkat.
Hasil analisis uji t menunjukan perubahan rata-rata curah hujan Periode 1991-2006 terhadap 1961- 1990 tidak mengalami perubahan rata-rata. Ini menunjukan hasil menunjukan bahwa pada periode 1991- 2006 mempunyai rata- rata curah hujan yang hampir sama dengan periode 1961-1990.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Mendapatkan model regresi terbaik dan untuk menguji pengaruh tiap variabel bebas (independent) terhadap variabel tak bebas (dependent) maka dilakukan uji-t. langkah- langkah melakukan uji-t sebagai berikut:
a. Menentukan periode normal
b. Menentukan rata-rata curah hujan
c. Uji perubahan rata-rata dengan uji-t
d. Menentukan t-table
e. Hipotesis
2. hasil analisis uji-t menunjukan bahwa perubahan rata-rata curah hujan pada periode musim kemarau tidak mengalami perubahan, sedangkan perubahan rata- rata curah hujan pada periode musim hujan mengalami perubahan pada periode 1961 -1990 terhadap periode 1931- 1960 disebabkan pada periode 1961- 1990 curah hujan dijakarta dipengaruhi fenomena dipole mode negatif, kemudian tidak mengalami perubahan pada periode 1991- 2006 terhadap periode 1961 -1990.